Tips Menyampaikan Pidato dalam Bahasa Sunda

Pidato bahasa sunda disebut sebagai biantara. Yang mana memiliki tujuan sama seperti pidato pada umumnya yaitu untuk menyampaikan suatu hal atau gagasan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyampaikan pidato, salah satunya dalam penggunaan bahasa. Terutama di Indonesia dengan beragam bahasa terkadang pidato harus menggunakan bahasa daerah tertentu.

Sebagai contoh penyampaian bahasa sunda biantara dengan sebagian besar audience orang sunda. Walau bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional, tetapi bahasa daerah lebih dimengerti berbagai kalangan dari yang tua hingga muda.

Tips Menyampaikan Biantara Sunda yang Baik

Tips Menyampaikan Biantara Sunda yang Baik

Terdapat poin-poin penting dalam menyampaikan biantara sunda. Dari penggunaan ragam bahasa Sunda yang tepat, isi pidato dapat dipahami, struktur pidato yang runtut, dan lainnya.

Untuk lebih jelasnya berikut tips menyampaikan biantara bahasa Sunda.

1. Menggunakan Bahasa Sunda yang Tepat

Berdasarkan Tatakrama Basa Sunda ada dua jenis ragam bahasa Sunda berdasarkan tingkatannya yaitu bahasa hormat dan bahasa loma. Bahasa hormat merupakan bahasa halus yang umumnya digunakan untuk menghormati orang yang diajak bicara.

Bahasa hormat sendiri dibagi menjadi dua yaitu untuk diri sendiri dan orang lain. Sedangkan untuk bahasa loma atau bahasa netral digunakan secara umum untuk berbicara dengan orang yang sudah dekat atau akrab.

Adanya Tatakrama Basa Sunda tersebut harus Anda perhatikan dengan baik saat menyampaikan pidato. Sehingga penting untuk mengetahui lebih dahulu siapa audiens Anda.

2. Isi Pidato Mudah Dipahami

Ketika menyampaikan pidato bahasa Sunda jangan sampai bertele-tele. Apalagi sampai melenceng dari pembahasan utama.

Sampaikan maksud pidato Anda secara garis besarnya dengan baik dan benar. Dengan begitu audience dapat memahami inti dari isi biantara Anda.

3. Struktur Pidato yang Runut

Menyampaikan pidato atau muhadhoroh bahasa Sunda harus sesuai struktur yang tepat. Diawali dengan pembukaan, lalu masuk ke isi pidato, dan diakhiri dengan penutup.

Untuk pembukaan seperti pidato pada umumnya yaitu diawali dengan salam. Isi pidato menyampaikan maksud atau hal penting dan penutup berupa kesimpulan atau saran, dunga biantara, serta ucapan terima kasih.

4. Perhatikan Intonasi Suara dan Kecepatan

Saat menyampaikan sebuah pidato perhatikan juga intonasi suara. Pastikan intonasi suara jelas dan tidak terlalu cepat dalam menyampaikannya sehingga Audience tidak dapat memahami maksud dari pidato yang tengah Anda sampaikan.

5. Selingi dengan Humor

Menyampaikan pidato identik dengan kesan formal. Walau begitu untuk beberapa acara bisa juga Anda selingi dengan humor. Misalnya dalam menyampaikan biantara paturay tineung bahasa Sunda.

Demikian tips menyampaikan pidato bahasa Sunda. Selalu perhatikan siapa audience dan untuk acara apa pidato yang akan Anda sampaikan. Hal tersebut dapat memudahkan dalam menentukan penggunaan bahasa Sunda dan hal lainnya.

Tinggalkan komentar