Yuk Cari Tahu Program Pengelolaan Air PGN Saka

Penggunaan air sangat penting dalam kegiatan atau aktivitas industri. Namun, intensitas dan pencemaran dari limbah yang dihasilkan setelah proses produksi perlu dikelola dengan baik. Maka dari itu, PGN Saka sangat memperhatikan pengelolaan air perusahaan.

Sebelum mengenal program pengelolaan air PGN Saka, mari berkenalan secara singkat dengan perusahaan ini.

Latar Belakang PGN Saka

PGN Saka atau PT Saka Energi Indonesia merupakan anak perusahaan hulu minyak dan gas bumi, yaitu PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN). PGN Saka berdiri pada tanggal 27 Juni 2011 yang berperan untuk memperoleh, mengeksplorasi, serta mengembangkan sumber daya gas alam.

Selain itu, PGN Saka juga melengkapi peran PGN menjadi industri yang bergerak di sektor midstream. Saat ini PGN Saka sedang mengelola 10 blok di Indonesia dan 1 blok shale gas yang berada di Amerika Serikat.

Program Pengelolaan Air PGN Saka

Program Pengelolaan Air PGN Saka merupakan inisiatif yang bertujuan untuk menjaga dan mengelola sumber daya air secara berkelanjutan. Melalui program ini, PGN Saka berkomitmen untuk meminimalkan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan pengelolaan air, sambil tetap memastikan pasokan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri.

Bentuk kepedulian dan upaya dalam menjaga kelestarian lingkungan, PGN Saka memiliki program pengelolaan air saat dan setelah proses produksi, yaitu:

1. Efisiensi Air

Air sebagai elemen krusial dalam penunjang kegiatan industri tidak dapat dihindari pemanfaatannya. Namun, air bersih juga menjadi kebutuhan utama manusia sehingga sebagai perusahaan yang harus melakukan produksi PGN Saka harus menghindari eksploitasi sumber daya.

PGN Saka  berkomitmen untuk memanfaatkan sumber daya air secara bijak dan melakukan efisiensi air dengan mengoptimalkan proses produksi menggunakan air yang tersedia.

2. Penurunan Beban Pencemaran Air Limbah

Air limbah adalah air sisa yang mengalami penurunan kualitas setelah digunakan dari kegiatan atau aktivitas manusia. Berbeda dengan air limbah domestik yang berasal dari aktivitas rumah tangga, air limbah industri berasal dari proses kegiatan industri.

Pengolahan air limbah rumah tangga ini tentunya berbeda dengan pengolahan air limbah industri. Selain jumlah air limbah yang dihasilkan, bahan kimia berbahaya yang terkandung di dalamnya pun berbeda sehingga membutuhkan penanganan terpisah.

Biasanya setiap perusahaan mengelola air limbah sendiri. Sementara itu, air limbah rumah tangga dapat dikelola oleh Perusahaan pengolahan air limbah maupun sistem yang dibuat oleh pemerintah.

Pemerintah melalui kementerian PUPR membuat sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat (SPALD Terpusat). Sistem ini dilakukan dengan mengalirkan air limbah domestik secara kolektif menuju sub-sistem pengolahan terpusat untuk diolah, kemudian dibuang ke badan air permukaan.

Meskipun bukan perusahaan pengolahan air yang terkontaminasi atau air limbah, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri dan menghasilkan air limbah, PGN Saka juga memperhatikan kewajiban perusahaan dalam mengelola air limbah hasil produksi.

Air limbah tentunya menjadi perhatian khusus karena dapat mencemari lingkungan terutama badan air jika tidak dikelola dengan baik. PGN Saka melakukan strategi pengelolaan air limbah terproduksi dengan reinjeksi ke dalam sumur produksi untuk menjadi pressure maintenance.

Setelah itu, air limbah yang tersisa setelah sebagian digunakan untuk pressure maintenance akan dibuang setelah melalui proses pengolahan. Program pengelolaan air dengan efisiensi dan pengolahan air limbah ini adalah langkah preventif untuk melindungi bumi dan menjaga kelestarian lingkungan dari pencemaran.